tahukah anda tentang sarung? peci? cadar? kain dipundak? sorban? baju gamis? bahkan baju koko?
Istilah pakaian itu di Indonesia sangat identik dengan busana muslim yang lazim digunakan oleh pria atau wanita muslim di Indonesia... tapi apakah orang Non islam tidak boleh memakainya... tentu saja boleh. karena itu bukan baju islam... melainkan adalah baju adat atau tradisional turun temurun...
|
http://melayuonline.com |
seperti sarung dan peci misalnya, itu bukan baju Islam... dan itu bukan milik Indonesia semata... melainkan pakaian adat yang dipakai oleh para buruh bangsa Melayu. dalam rapat Jong Java itu, di Surabaya, Juni 1921. Sukarno mempopulerkan awal pemakaian peci pertama kalinya sebagai identitas negara agar tidak sama dengan pakaian orang-orang yang sedang menjajah Indonesia... dan kebetulan Sukarno waktu itu beragama Islam (dan awal kesalahpahaman karena Peci mulai dianggap sebagai pakaian Islam). Di Indonesia orang menyebutnya peci. Orang Melayu di Malaysia, Brunei
Darussalam, Singapura, dan selatan Thailand, dan sebagian Indonesia
menyebutnya sebagai songkok.
|
telunasbeach.com |
dan Sebenarnya di dunia Arab, sarung
bukanlah pakaian yang diidentikkan untuk melakukan ibadah seperti
sholat. Bahkan di Mesir sarung dianggap tidak pantas dipakai ke masjid
maupun untuk keperluan menghadiri acara-acara formal dan penting
lainnya. Di Mesir, sarung berfungsi sebagai baju tidur yang hanya
dipakai saat di kamar tidur.
berbeda dengan Di Indonesia, sarung menjadi salah satu pakaian kehormatan dan
menunjukkan nilai kesopanan yang tinggi. Tak heran jika sebagian
masyarakat Indonesia sering mengenakan sarung untuk sholat di masjid. Sarung diyakini telah diproduksi dan digunakan masyarakat tradisional
Yaman sejak zaman dulu. Hingga kini, tradisi itu masih tetap melekat
kuat. Bahkan, hingga saat ini, futah atau sarung Yaman menjadi salah
satu oleh-oleh khas tradisional dari Yaman.
|
sosbud.kompasiana.com |
untuk cadar, kain dipundak, sorban dan baju gamis. dari dosen Kebudayaan saya di UNS. itu adalah pakaian adat orang arab. cadar dan kain di pundak adalah gunanya untuk menutupi pasir yang bertebangan di gurun. sorban pun juga untuk penutup pasir, namun bisa untuk alas juga jika ingin duduk karena daerahnya banyak pasir yang panas. gamis bisa dipakai untuk cewek dan untuk cowok, mereka berpakaian seperti itu agar bagian dalam tubuhnya bisa leluasa terkena angin dan tidak terlalu panas. toh di arab yang memakai begituan rata-rata bukan hanya orang islam saja, bahkan orang WAHYUDI dan non-islam lainnya juga memakainya karena memang pengaruh keadaan cuaca dan iklim di sana. bahkan orang Hindia yang beragama hindu pun juga memakai sorban untuk acara keagamaan. so, jika pakaian itu dipakai di Indonesia sepertinya tidak pas, dan terkesan FANATIK KE ARAB-ARABan... lha kan daerah di Indonesia jarang ada gurun pasir??
|
Swami Vivekananda, dikenal dunia sebagai pemimpin spiritual yang memiliki pengaruh besar ajaran Vedanta dan Yoga.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Swami_Vivekananda)
|
Toh dari sisi safety Riding Cadar itu sangat membahayakan kalau terkena angin dan nyrempet ban.
|
HATI-HATI NYREMPET!!! (lifestyle.kompasiana.com) |
Baju koko di Indonesia selalu dikaitkan dengan baju muslim bagi pria.
Uniknya, asal mula baju koko sendiri bukanlah dari Indonesia tetapi dari
negri cina yang bahkan sama sekali bukan pula berasal dari negara islam. Namun tampak nya
masyarakat Indonesia bukanlah tipikal yang melupakan begitu saja sejarah
dari mana budaya itu berasal. Apalagi mengakui nya. terbukti dari nama
yang digunakan bagi baju tersebut yang sampai sekarang namanya masih baju koko. Yang notabene adalah panggilan bagi kaum etnis cina.
|
dskon.com |
nah jadi, baju yang saya sebutkan di atas adalah baju adat, ingat... baju adat... atau bisa dikatakan baju Tradisional sebagai identitas negara atau wilayah tertentu... di daerah saya juga begitu, non-islam boleh kok memakai sarung dan peci... ga ada larangannya. lha kan baju adat melayu... identitas kita yang juga masih sedarah dengan orang melayu... tapi kalau ada orang memakai Cadar, kain dipundak, atau gamis... saya bahkan lebih cenderung mengindarinya... karena ada sebuah alasan tindakan terorisme di Indonesia rata-rata dilakukan para Fanatik yang berpakaian seperti itu...
*pakaian adat lebih sebagai fungsinya*
No comments:
Post a Comment