Sunday, January 29, 2012

Touring ke Pantai Teleng ria, Pacitan


lokasi: desa karanglo, surakarta, sofa anget tercinta

Teret tet teret tet…. Teret tet teret tet… pagi ini HP ku berbunyi…. Ada pesan masuk dari kang toge yang mengajak ku ke teleng ria nanti jam 10 siang. Aku pun kembali tertidur. Baru aku kaget!!! Whats? Ke teleng ria sekarang? Gila nieh orang ngajak orang touring mendadak banget. Aku lihat jam tua di dinding. Sudah jam 9. Wah. Harus cepat-cepat nieh.  Aku pun mandi dengan secepat mungkin, tidak mungkin sempat bermain dengan bebek-bebekan ku. Aku keluar dengan kamar mandi tidak lupa menyibakan rambut ku geleng-geleng seperti iklan shampoo. Namun ini lebih mirip seperti ayam lagi kena ayan. Aku berpakaian seperlunya, pake kemeja rapi, tapi bawahan pake celanan borju ¾ dan sandal jepit. Setelah itu ke dapur dan mencari sarapan yang masih tersisa…. Maaakkk!!!! Belum ada lauk!!! Untung nya mbah putri ku yang pengertian mendengar suara ku saat di dapur (baca: tikus mencari makan). Mbah putri menggoreng telur bebek untuk lauk ku.  Makan selesai, aku lihat jam di dinding sudah pukul 10. Langsung aja gue berlari ke rumah mas toge yang rumahnya pas disamping rumahku, untuk melihat siapa saja yang sudah berkumpul, dan apa yang terjadi pemirsa???

Mas toge, duduk santai di depan komputernya, masih menguap dengan rambut awut-awutan. Kaki satunya dinaikan ke atas kursi. Apa-apaa ini?

“Bro? katanya ke teleng ria jam 10? Kok pada belom datang?” tanyaku terengah-engah

“eh, udah siap-siap toh kamu? Ya udah aku ta mandi dulu yah” mas toge mengambil handuknya lalu pergi ke kamar mandi.

Setelah sekitar 15 menitan suara motor pun datang. Mereka adalah mbok dhe ria, afif, dan bambang, nunggang si vixion afif dengan bertiga, bahasa gaul nya di jawa namanya telon.  Tentu saja gue ngakak. Coba aja bayangin. Mbok dhe yang badannya gedhe gitu (baca: 1 orang 2 badan), harus terpaksa naik sepeda motor telon. Tuh vixion kalo misal bisa ngomong udah demo, karena sudah tidak lagi sesuai ketidak-perimotoran.

“lha mas mu kemana cobs?” bambang memberiku muka meringis

“nuh, masih mandi nuh. Dari tadi belom kelar” aku balas dengan muka BeTe ku “katanya mau ngumpul jam 10?”

Bambang pun meringis lagi, lalu wulan pun keluar, wulan adalah adik kandungnya mas toge, dia cewek baru masuk ke UMS. Sedangkan gue hanya adik keponakannya dari tunggal mbah. Wulan keluar dengan riasan, pertama yang aku lirik adalah riasan matanya.

“wakakakakakakakak, loe mau jadi PSG di mana lagi tuh?” aku menunjuk-nunjuk wulan

“enak aja, nie gue juga mau ikutan kalian lageee?” balas wulan

“owh” aku langsung terdiam, lalu berbalik Ke ruang tamu duduk bersama bambang, mbok dhe, dan afif. Menyusul wulan duduk juga. Setelah mengobrol hal-hal konyol cukup lama. Munculah mas toge dari ruang tamu. Memakai baju hitam rock n roll, pake celana jeans borju. KEREN!!! (KEThek leREN).

“Lin, kamu dipanggil bapak tuh” mas toge biasa memanggil wulan dengan wulin.

Tidak beberapa lama, suara bapak wulin pun terdengar “Lan, jangan maen dulu, antar ibu hajatan”

‘Halah masa bodoh” wulan pun berguman

“itu loh kamu dipanggil bapak, kamu ga usah ikut ke teleng ria” kata mas toge dengan muka sinis

Wulan pun langsung berlari slow motion ke kamar sambil menangis (dengan effect drama).

“wah? Kamu kejam sekali mas?” aku melongo

“Ea gimana ga kejam, daripada entar bapak ku ngamuk, siapa yang disalahin. Pasti aku kan? Kaya ga tau aja kalo bapak ku marah gimana” mukanya berubah ceria lagi

“Lha kalo begitu berarti kita ganjil dums mas kalo boncengan, aku ga dapat boncengan lagi?” aku pun protes

Bambang pun mengedipkan mata genitnya padaku “tenang cobs, nie andrea udah ta ajak katanya mau”

“dia punya uang kagak buat perjalanan ini?” aku agak ragu-ragu

“ah, itu gampaaang”

Kita pun berangkat ke base camp darurat, rumah si afif. Bambang dan afif berboncengan dengan vixion afif, mas toge sendiri, sedang aku boncengin mbok dhe ria dengan megapro ku. Suara mas motor menderu-nderu di sepanjang jalan Kopassus kartasura sampai ke Colomadu, dan gue yang paling ketinggalan karena boncengin mbok dhe ria.

Ria berteriak-teriak “cobs, kok megapromu geter gene?”

“ea ini kan karena boncengin kamu juga” aku geleng-geleng kepala

Sesampai di rumah kopit alias afif, kita menunggu andrea datang. Karena andrea terlalu lama, dan muka udah pada MADESU (MAsa DEpan SUram), mas toge dan bambang pergi membeli rokok dengan motor. Afif pergi mencari makan, tinggal aku dan mbok dhe ria berduaan. Ckiiiit!!!!! Andrea pun datang dengan satria FU generasi pertama nya. Bisa ditebak dari suara mesinnya satria tersebut tidak pernah di servis, masa reyen nya dulu juga gagal…. Mau servis alasan utamanya karena ga punya uang, uangnya udah habis buat ngurusin bahan bakar tuh motor, namanya aja motor racing ya boros. Boros kenceng sieh sepadan. Itu motor boros tapi lemod (masa reyen gagal).  Belum lagi nieh SUBSIDI PREMIUM akan dihilangkan katanya, bisa-bisa motor tuh ga bisa jalan karena biaya bahan bakar yang semakin mahal. Semoga kamu masih bisa bertahan hidup dengan motormu kawan...

KEADAAN SATRIA FU ANDREA

“kok pada belum datang cobs?” andrea turun dari motornya.

“mereka pada keluar, kelamaan nungguin kamu”

baru aku selesai ngomong mas toge dan bambang pun datang. Disambut kopit dari mencari maka dengan berjalan kaki. Langsung saja semua ambil jaket, sarung tangan, masker, helm, dan perlengkapan touring lainnya. Setelah semua siap dengan weapon dan item, semua naik ke atas motor dengan pengaturan posisi, Bambang dengan kopit, mas toge dengan Mbok dhe (takut motorku jadi lemod, jadi ganti posisi), dan akus ama andrea. Wah, sifat andrea kalo ngomong kan suka banjir, suka ngeluarin cairan enzim dari mulutnya. Aku jadi kuatir punggung gue ga ada angin ga ada hujan bisa basah nieh.

semua ditentukan berjalan 100kpj konstan. mengikuti sang navigator, bambang dan afif. setelah mencapai di wonogiri, lebih tepatnya jalan pertigaan arah ke pacitan. waktu lampu merah menyala menjadi ijo, semua sontak langsung belok ke kanan. tanpa diduga ada ibu-ibu jilbab nyebrang namun berhenti di tengah jalan. kontan semua pasukan touring pada menghindar ibu-ibu tersebut,  bambang menghindar ke kiri, mas toge menghindar ke kanan. dan aku? aku sempat panik juga mau ngikut yang mana, apalagi ibu-ibu tersebut teriak-teriak di tengah jalan karena kaget. aku pasrah pada gerak reflek pada tanganku dan akhirnya aku tanpa sadar belok ke kiri mengikuti jalur bambang. sedangkan ibu-ibu tersebut bagaimanakah keadaannya? tidak kenapa-kenapa. masih ditengah jalan seperti tadi. kenapa tuh ibu-ibu ga nyebrang sekalian ya? tidak lama kemudian mas toge kembali ke pasukan dan berjalan sejajar denganku...

"bro! itu tadi ibu-ibu kasihan juga yah, dasar pada ga punya tata krama"

"wahahahaha, angkat tangan bro. tadi kan semua ngikut bambang. tanyakan saja kepada bambang" jawab mas toge

mas toge sejajar dengan bambang, dan menanyakan pertanyaan yang sama "eh, kalian itu tidak punya tata krama yah?"

bambang pun meringis, afif pun cekikikan.

perjalanan berlanjut mengikuti sampai lah di perempatan, beristirahat 5 menit, sekalian tanya jalan juga ganti rider. karena saya sudah capek, posisi berganti. afif dengan andrea. sedang bambang sama aku. aku dan bambang di depan sebagai navigator. perjalanan kali ini banyak aspal berlubang, menanjak dan sempit. jadi disini kita misal berpapasan dengan mobil yang meluncur berlawanan dengan cepat. kita harus segera menyingkir dempet jurang...  perjalanan mulai melebar namun rumah-rumah penduduk di pinggir jalan juga mulai renggang jaraknya.

berjalanan menanjak dan tiba-tiba menurun curam. persis seperti jalan rally dakar yang curam. aku sempat hampir terlempar dari jok jika tidak segera memegang jaket bambang.  aku yang bertugas selalu memantau kebelakang melihat afif dan andrea juga hampir terlempar. ternyata sama saja, berbeda lagi dengan mas toge yang memboncengi mbok dhe ria. saat ria terlempar dari jok nya dan tuh pantat gedhe menyentuh vixion mas toge, shock nya langsung ambles. aku pun cekikikan. kok bisa yah? setelah memastika semua rombongan tidak ada yang ketinggalan. kita langsung berjalan lagi dengan kecepatan yang ditentukan. beberapa kilometer aku memastikan lagi rombongan. lho? mas toge sama mbok dhe mana? masa iya sampe shock vixionnya bocor? aku segera menepuk pundak bambang dan memberi isyarat berhenti kepada kopit.

"mas toge dan mbok dhe ria ketinggalan cuy?" aku memberi pemberitauan.

"eh, loe liat tadi mbok dhe ria pas tanjakan tadi ga?" kata andre

"liat tuh? tapi masa iya shock nya bocor. coba di telepon dulu" kataku

andrea mengambil HP nya dan menghubungi ria...

"HOE RIA!!! LOE DIMANEEE HAH???" andrea mulai mengeluarkan ludahnya

"nie lagi perjalanan mas sudah menuju kesana jalan!"

"OW YA UDAH!!! CEPETAN NIEH UDAH DITUNGGUIN TEMAN-TEMAN!"

KLIK! andrea menutup telepon genggam nya yang sekarang sudah basah, dan memasukan ke kantong celana nya. yaiks!!! semua pandangan mata menjadi cerah saat dari kejauhan terlihat seseorang bernama mas toge bersama vixionnya sedang membawa karung beras yang ternyata adalah mbok dhe ria. ckiiit!!! mas toge berhenti disampingku.

"ada masalah mas?" tanyaku

"ga ada apa-apa, cuma aku mulai lelah gara-gara rintangan tadi"

ternyata rintangan sebenarnya ga sampai disitu, melainkan masih ada rintangan lain lagi, yaitu pembangunan jalan penuh pasir. aku sebagai pengintai keadaan mulai memicingkan mata dan memberi pengarahan. ke pada bambang.

"hati-hati mbang, lagi ada pembangunan... jalan licin bro"

bambang pun mengurangi kecepatannya menjadi 60 kpj, setelah berjalan konstan dengan kecepatan begitu. ternyata jalan berpasir yang sedang dalam proses pembangunan sangat panjaaaanng... dan di depan mentok ada serombongan truk pasir yang menjatuhkan pasir di depan kendaraan kita. bambang pun sudah tidak sabaran untuk tiba di jalan yang halus lagi, sebuah gelar yang cocok untuk BAMBANG THE NEKATERS, dengan medan 60 kpj yang sudah mengurangi kehati-hatian... bambang pun langusng memacu kecepatan 100 kpj. semua serempak mengikuti kecepatan bambang. aku sebagai pemantau hanya geleng-geleng. diem aja. pasrah di ontang-anting.

perjalanan memasuki jalan halus namun menanjak, lebih tepatnya membelah gunung. saat itu posisi di kiri jalan adalah hutan-hutan yang sangat menanjak, sedangkan di kanan jalan adalah juram curam yang dalam. dan dalam jalan halus aspal ini berkelak-kelok, dimana setiap tikungan ada pasir bercampur kerikil bekas truk lewat. dan segala puji bagi allah... semua bisa menghindarinya dengan selamat. namun di depan masih ada menunggu ku.... tidak lain lagi karena pelakunya adalah bambang....

kronologi kejadian:
AKU: "mbang, arah depan ada bus pariwisata... hati-hati (memantau keadaan)

BAMBANG: (diam sambil memaju sepeda nya)

AKU: "hati-hati mbang, TIKUNGAN!!!"

BAMBANG: ( malah mepet di belakang bus)

AKU: (menikmati pemandangan)

BAMBANG: (gas poll sambil memperkosa motorku berniat menyalip bus pariwisata)

dan dari arah depan pun seperti yang diduga ada sebuah tikungan tajam, bambang tetep gas poll. badanku pun bergetar. saat bambang akan menyalip dari kanan. bus itu pun melambat, bukan karena tau akan kita salip, melainkan karena akan melintasi tikungan tajam. TAPIIII.... pas tikungan jalannya kecil banget. tidak cukup untuk bus dan satu motor. alhasil. aku yang sedang berjalan sejajar dengan bus pariwisata, mulai semakin terpinggirkan ke arah kiri. aku pun bisa melihat jurang yang sangat dalam.

"MBANG!!! GOBLOK!!! KITA MATI NIEH!!! MATIII MBAAANG......" aku nepokin helm bambang

bambang pun melambat sambil cekikikan, aku duga dia pasti lagi mengeluarkan jurusnya lagi. meringis permanent. setelah bambang berjalan pelan, afif yang memboncengi andrea pun datang.

"kub, kub!" afif memanggilku

"APA?" tubuhku masih bergetar

"itu namanya rock n roll bro, kalo ga gitu ga rock n roll broooo" andrea tertawa

"ROCK N ROLL KEPALA LOE PEYAAAANG!!!"

perjalana pun berlanjut. kali ini tidak ada hambatan walau menembus pegunungan dan menanjak, karena semua sudah bisa membaca rintangan. semua menikmati perjalanan, sempat juga kita beristirahat sebentar karena mas toge tertinggal jauh dan juga andrea kedinginan ingin merokok. tapi ga bawa korek. alhasil andrea pun minta-minta (ga beli) korek ke warung-warung. semua warung di masuki hingga mendapat korek api yang di inginkan. setelah mas toge dapat menyusul, kita lanjutkan perjalanan lagi sebentar dan sampailah kita di gerbang masuk pantai teleng ria. dan penjaga karcis siap-siap menarik dana sumbangan. mas toge yang paling depan berhenti dan bersiap untuk mebayar. tanpa diduga bambang pun langsung gas pol melewati pos karcis tanpa membayar, begitu juga afif menyusul. meninggalkan mas toge yang membayar karcis sendirian, sangat tega dikau kawan...

SORRY GAN... FOTONYA PAKE HP, GA DSLR. MAKLUM KALO JELEK
"LHO? kita ga bayar dulu nieh mbang?" aku kebingungan

bambang menampilkan mringis manisnya "kan biar gratis bro?"

"tapi kan itu buat biaya pajak mbang?"

bambang, aku, afif, dan andrea langung membawa masuk motor ke dalam pasir pantai, menunggu mas toge. mas toge pun datang dengan muka datar yang tidak menyenangkan.

PARKIR MOTOR DULU... SEMOGA MESIN GA KEMASUKAN PASIR CUY
"kenapa tadi kalian pada kabur?" mas toge berekspresi suram

"kan biar gratis bro?" kata andrea

"gratis apaan, nieh aku tadi disuruh bayarin kalian semua sama penjaganya"

karena semua tidak enak hati dan MASIH punya tanggung jawab masing-masing kepada mas toge, semua pun patungan dengan biaya yang harus dibayar per-orang dan per-motor tadi... karena semua perut juga sudah lapar dan juga matahari sudah mencapai klimaks tertinggi arti sudah jam 2 siang, kita pun mencari makan di kios-kios sekitar pantai. sebelum membeli tidak lupa kita harus tanya dahulu harga makanan. karena pengalaman yang lalu kalo tidak tanya harga dulu maka akan ditakutkan harganya akan membuat kepala geleng-geleng atas bawah. sesaat kemudian afif dan bambang pun berdiri.

"mau kemana kalian?"

"mau ke masjid dulu kob. sholat" jawab afif

"weh! aku ikut sekalian. loe tau masjidnya dimana kan?" aku tanya lagi

"belum, ntar muter-muter dulu nyari masjid"

TAMAN OUTBOUND DENGAN RUMPUT HIJAU LIAR

afif pakai vixion nya sama bambang, dan aku naik megapro ku sendirian. setelah muter kita menemukan masjid. aku dan bambang sholat duluan dan afif tugas menjaga motor, setelah itu gantian kita berdua yang menjaga motor. saat asik-asik nya duduk di emperan masjid aku mengeluarkan jurusku, pandangan mata mesum menyapu angkara (NAMA JURUSNYA ANEH BANGEEEET!!!). dan menemukan semua tempat sangat hijau, di tengah-tengahnya ada sebuah joglo, lalu di samping joglo ada sebuah tempat untuk outbound. aku pun mencolek bambang.

"ich!!! apa-apaan cieh cobs, rempong dueh. colek-colek eike. emang eike cowok apaan?" wujud asli bambang pun muncul

"itu noh, ada tempat bagus. entar kesana yuk? toh matahari terbenam masih lama"

"oke cobs. entar kita kesana habis jemput yang lainnya dulu" bambang pun langsung berubah sifat dari bancis ke sok bijaksana.

HEY!!! AKU MAU GANTUNG DIRI MENGAPA GA ADA YANG PEDULI?
NGGAGASOOO....
afif pun keluar masjid dan kita menuju warung makan yang tadi. menjemput yang lainnya sekaligus kembali ke tempat tadi yang aku usulkan. sesampainya disana aku bisa melihat mereka semua berbinar-binar memandangi padang rumput yang hijau. kita langsung turun dari kendaraan dan berlarian sepertia anak TeKa. kondisi outbound parah, outboundnya cuma ada flying fox doang, tapi sudah rusak dan rapuh sana sini. dan tidak ada yag menjaga. akhirnya kita-kita hanya bisa foto-foto doang... aku fotoin bambang dan mas toge. setelah hasil bagus. giliran bambang yang fotoin aku dan mas toge. sebelum bambang sempet menghitung mundur sesi pemotretan. terjadilah tragedi gatel terunyu-unyu.

HATI-HATI SEMUT BANGKAI MENGANCAM
"ANJROOOOEEEET!!" mas toge berteriak

"weh? kenapa kang?" menanyai mas toge masih dengan tangan nge 'piece'

"gatel-gatel... nieh banyak semutnya yah...."

"ahahahahahaha" aku pun mulai merasakan gatal juga

"aku ga ikutan aja deh cobs. kamu aja sendirian"

"ini aku juga kena semut bangkai bang!!!" aku loncat-loncat "cepetan mbaaang!!! fotoin!!! sebelum gue jadi bangkai beneran"

dan inilah hasilnya....

TARAAAAA....
 setelah selesai foto-foto di tempat kejadian semut bangkai nyocol katok. aku menghentak kan kaki-kaki ku agar semut-semut merah yang kelaparan lepas dari kaki-kaki ku. untung saya aku pake celana pendek. karena mas toge, yang memakai celana panjang justru emudahkan semut-semut bangkai memanjat ke permukaan celana dan ke dalam celananya.


 kita pun melanjutkan sesi pemotretan ke gubuk, jalan masuk joglo, sampai manjat-manjat ke dalam joglo. sampai HP N95 8GB ku memberi peringatan "low battery". hari ini kebetulan aku juga tidak mebawa kamera DSLR ku. maka seksi dokumenter di gantikan oleh kamera dari blackberry si mbok dhe ria. aku lihat jam pada HP ku. weh. sial benar, HP ku udah mati total. ya sudah aku tanyakan saja kepada ria yang bergoyang.

"jam berapa ria?"

"udah jam 3 nieh?"

"weh, yow cepetan kita ke pantai... keburu sore"

semua pun mengikuti dan kembali parkiran, menyalakan motor dan melaju perlahan menikmati semilir angin menuju ke pantai. semua kejadian di pantai seperti biasa nya serba rock n roll..

RIA SEKALI-KALI YANG FOTOIN BOLEH DONK? JANGAN SUKA DI FOTO MELULU
.
namun kali ini ada yang lebih mencengangkan lagi.... di kejauhan terlihat seorang cewek di apit oleh 3 cowok bertopi, ga pake baju, dan 1 lagi memakai kaos oblong. mereka ber empat basah kuyup. dan tidak tanggung lagi. cewek tersebut melakukan CIUMAN DI DEPAN UMUM! dasar perusak moral. jual diri kok di depan umum. jual diri mending, tapi tuk cewek menyerahkan diri begitunya tanpa dibayar. padahal di sekitar situ banyak anak-anak bermain dan ibu-ibu berjilbab yang sedang jalan-jalan. OTAK NYA cuma di kelamin doank sieh?

"WOY!" aku menunjuk perusak moral tersebut.

bambang pun melihat "CUAH!!! NGGAGASO CUAH!!!" mengucapkan lantang ke arah orang-orang tersebut.

andrea pun menyiapkan mulutnya "WOY! NGGAGASO! TEMPAT UMUM WOY! NGGAGASO!" andrea pun juga ikut-ikutan menanggapi.

cewek perusak moral tersebut langsung melepas ciumannya, dan tidak malu. malah tersenyum cekikian. benar-benar, OTAK NYA cuma di kelamin doank.

semua menikmati pantai, tanpa memperdulikan rombongan mesum tadi. sampai waktu menunjukan jam 5 sore dan kita berniat untuk pulang. posisi mas toge dengan ria, bambang dengan afif, dan aku dengan andrea. namun apa dikata. di tengah perjalan jalan lambat laun berubah menjadi gelap. aku sudah merasakan lelah tidak bisa mengikuti kecepatan yang lainnya dengan 100 kpj. akhirnya aku berjalan hanya dengan 60 kpj saja. saat itu jalan gelap dan sepi. hanya hutan jarak pandang 3 meter yang kelihatan, kalo tidak salah di samping kiri adalah jurang yang gelap. tidak menunggu terlalu lama. andrea pun mulai mengeluh.

"cobs, kita tertinggal jauh. cepetan sedikit"

"aku capek ndre? mbok yaw gantian kamu yang nyetir?"

tentu saja andrea tidak mau, andrea kakinya kecil. pendek. tidak akan sampai jika menggunakan motor-motor tinggi. itulah mengapa dia membeli satria FU yang pas buat kaki yang pendek-pendek. karena tidak ingin mendengarkan ocehan andrea yang berlarut-larut. aku pun menambah kecepatan menjadi 80 kpj saja. karena jarak pandang yang sangat sempit. aku pun saat menemui jalan tikungan kadang terlalu ke kanan karena tidak terlihatnya jalan ke arah depan. untuk saja saat itu sepi. semua itu aku lakukan dengan kecepatan yang tidak sesuai dengan stamina ku saat ini. hingga bertemu belokan tadi yang ada kerikilnya di tengah jalan. tiba-tiba dari arah tikungan depan muncul kalo tidak salah mobil kijang. motorku terlalu ke kanan. dan hampir saja kita dilabrak tuh mobil.

"HOE!!! ANJROOOOOOET!!!! GUE HAMPIR KESEREMPET TADEEE!!!!" andrea teriak-teriak memecah kesunyian.

"SAMA!!! gue tadi juga hampir terserempet ndre! kalo ga gitu ga ROCK N ROLL BROOOO!!!!"

karena tidak ingin mengulangi kejadian yang sama, aku pun mengatur kecepatan maks hanya 60 kpj menyesuaikan antara jalan gelap gulita dengan stamina ku.

"dre, aku mengantuk, mbok ajak aku bicara toh. jangan diem aja?"

"cobs?"

"iya mau bahas apa loe ndre?"

"kok tadi ada bau nya melati yah?"

Sial!!! goblok banget nieh si andrea. udah jelas ini di tempat gelap sepi begini malah bicara yang enggak-enggak. alhasil sesaat kemudian tercium aroma bunga melati. haduh... sial bener. kejadian seperti ini akan di manfaatknan setan-setan. mana nie jalan di tengah hutan gelap-gelapan berdua doang sama nieh andrea lagi. setelah menjalani jam-jam sulit bersama andrea cukup lama. kita pun memasuki daerah pedesaan. aku pun mulai berani menambah kecepatan menjadi 80 kpj, namun mulai gerimis.

"ndre? kita perlu pakai jas huja ga?"

"ga usah cobs, keburu ketinggalan jauh sama yang lain"

"ok!"

cukup menunggu sebentar hujan pun turun dengan deras, aku dan andrea pun sepakat untuk terus nekat. kali ini andrea yang menjadi pemantau keadaan. sebentar kemudian terdengar andrea menjerit-jerit ala cucok bo!

"kok, tadi ada rombongan kita! balik-balik"

ternyata benar, setelah berbalik teman-teman yang lain sudah menunggu di depan teras rumah seseorang bapak-bapak yang cukup ramah. aku dan andrea turun dari motor lalu terdengar bunyi KLONTANG!!! aku melihat keadaan motorku. weh. ternyata machine guard nya terlepas dari dudukan nya. aku mencoba meminjam kunci motor bapak-bapak yang ramah tersebut, namun dihalangi oleh bambang.

"pak, bisa minta tolong tali?" bambang bicara kepada bapak tersebut

tak cukup lama bambang pun bisa membuat tali yang erat dari tali rafia untuk melekatkan machine guard pada motorku. bambang emang banyak akal! aku acungkan 5 jari!!! lalu aku teringat, lampu depan jarak pandang nya kurang jauh. maka aku meminjam kunci pada bapak tersebut dan membuat posisi lampu motorku agak ke atas. pemeriksaan motor selesai dan kita memakai jas hujan serta mengucapkan terima kasih kepada bapak tersebut. disini afif yang menyetir motorku, aku membonceng. dan andrea pindah bersama bambang.

di sini ada satu kekeliruan yang sangat fatal. JARAK PANDANG LAMPU MOTOR KU KETINGGIAN!!! jadi lampu bukan mengarah ke pada aspal namun malah mengarah kepada pohon-pohon. akhirnya motorku pun hanya bisa mengikuti 2 motor nya mas toge dan afif, yang disejajarkan seperti mobil mempunyai 2 lampu kiri-kanan. formasi touring yang kita buat jika jalanan benar-benar tidak ada cahaya sama sekali.

.
sampai kita tiba di solo baru, keadaan masih hujan. kita beristirahat di warung HIK nasi kucing atau orang jawa bilang angkringan. memesan kopi anget, melihat foto-foto tadi, menunggu hujan reda setelah itu pulang ke rumah masing-masing.


 
nie video pas di teleng ria...

No comments:

Post a Comment

Yin And Yang Yin Yang