Tuesday, December 10, 2013

KEJANGGALAN BIROKRASI ITN kasus FIKRI


--- Kejanggalan-kejanggalan argumen pihak Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Jawa Timur tentang ospek seks dan pembunuhan Fikri---

Orang yang berbohong, kelihatan dari argumennya. Janggal. Sama seperti PR III kampus ITN yang mencoba menutup diri. Dikiranya kami tidak tahu apa-apa. Beliau bilang,

1. Bahwa ITN tidak punya kewajiban untuk menyampaikan informasi apapun pada kami. Benar, tidak diwajibkan. Namun ketika kami sebagai warga publik meminta informasi kepada institusi publik, ITN harus memberikannya. PR III bungkam.

2. Bahwa masalah ini sudah selesai secara kekeluargaan pada pihak keluarga, dan pihak panitia sudah di-skors satu semester. Selesai apanya kalau paman-paman dan bibi-bibi serta ibunda almarhum sendiri masih meragukan ITN dan mendukung penuh gerakan kami, anak-anak muda dari Lombok? Lagipula ini masalah Pidana, dan tidak ada hubungannya dengan administrasi apapun, apalagi cuma skors remeh-temeh semacam itu. Hukumannya penjara, dan kami mendesak ITN untuk menemukan pelakunya segera dan kami akan membawanya ke meja hijau. PR III bungkam.

3. Bahwa jika memang keluarga tidak terima, kenapa tidak mempertanyakan lagi pada ITN? Bagaimana mau dipertanyakan, ibu bapaknya sedang sedih bukan kepalang karena kehilangan anak semata wayang. Lagipula, apakah ketika jenazah dipulangkan, fakta bahwa telah terjadi kekerasan/penganiayaan yang dilakukan oleh Fendem sudah disampaikan kepada keluarga? Keluarga hanya tahu Fikri mati karena dehidrasi. PR III menyembunyikan fakta lagi. PR III bungkam.

4. Bahwa hasil visum tidak ada. BOHONG! Kepolisian Sumbermanjing, RS Saiful Anwar, dan pihak keluarga sudah bilang ada visum. Lagi-lagi mencoba bohong. PR III tertekan dan marah-marah karena kami mengetahui banyak fakta. Hanya orang yang salah yang merasa tertekan ketika dituntut. Beliau uring-uringan karena kami sudah siap dengan segala bukti, sekaligus informasi langsung dari Maba bahwa memang telah terjadi kekerasan dalam ospek itu. PR III bungkam.

--- Sejujurnya, suara-suara masyarakat sudah jelas, baik yang ter-cover dari grup ini maupun yang tidak. Kami, Tim Solidaritas Fikri, ingin mendokumentasikan semua suara-suara hati itu. Bahwa kebohongan pasti keliatan, dan kebenaran, meskipun pada akhirnya selalu tersingkirkan, pasti diakui didasar hati manusia
sumber: facebook.com/pages/Keadilan-Untuk-Fikri-ITN-Fikriku-Sayang-Fikriku-Malang/

No comments:

Post a Comment

Yin And Yang Yin Yang